Social Icons

h

Pages

Selasa, 23 Juli 2013

Tanda Hitam Dikening/dahi

TANDA HITAM DI KENING / DAHI

Mengenai tanda di dahi itu bisa saja bekas sujud, bisa pula bekas lainnya, seperti orang
budha bahkan bisa sampai enam tanda di dahinya.
Tidak pernah ada riwayat bahwa Rasul saw berbekas hitam didahinya, namun ada riwayat
bahwa para sahabat ada yg berbekas seperti itu.
Tetapi ada firman Allah swt : “Muhammad adalah utusan Allah, dan yang beriman
bersamanya tegas terhadap orang kafir dan berlemah lembut sesama mereka, kalian lihat
mereka ruku dan sujud untuk mencari anugerah dan keridhoan Allah, tanda mereka
adalah bekas sujud di wajah mereka..” (QS. Al Fath : 29).


Nah.. sebagian saudara – saudara kita mengira bahwa yang dimaksud tanda bekas sujud itu
adalah bekas hitam itu, maka mereka membentur – benturkan kepalanya dengan keras saat
sujud agar dahinya bertanda hitam.., lucu sekali, aduh.. betapa mereka tak mengerti makna
ayat itu, padahal yang dimaksud adalah cahaya sujud yang terbersit di wajah, yaitu tanda
sujud yang terus menerangi wajah mereka hingga di barzakh dan dihari kiamat,
Kalau yang dimaksud adalah tanda hitam itu maka bila telah dikubur maka tubuh membusuk
maka sirnalah tanda itu, dan tak pernah teriwayatkan bahwa Nabi saw memiliki tanda itu.
Lalu bagaimana dengan Budha yang memiliki juga tanda itu? tak payah bersujud namun
cukup menandainya, tentunya bukan itu yang dimaksud, tapi cahaya sujud yang terlihat di
wajah mukminin.


Namun tentunya kita tidak menuduh semua orang yang bertanda hitam didahi itu demikian,
mungkin memang karena tidak sengaja, atau disengaja namun dengan niat suci karena tidak
fahamnya atas ayat tsb, maka semua amal kembali pada niatnya. wallahu a’lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 

Sample text

Sample Text

Sample Text

Bismillahirahman rahim, segala puji bagi Allah Azza Wa Jalla, Tuhan seru
sekalian alam yang menyeru sekalian hati hamba-Nya untuk selalu turut serta dalam
samudera makrifat hingga tenggelam dalam kecintaan kepada-Nya. Shalawat
serta salam atas Al-Mustafa Sayyidina Muhammad saw jadilah abadi padanya,
keluarganya dan seluruh sahabatnya.
Telah banyak permintaan dari saudara-saudari kita untuk membahas lebih
lanjut seputar permasalahan khilafiyah semacam kegiatan Maulid, Tahlil, Ziarah
Kubur, Dzikir, Yassin dan beberapa hal ubudiyah lainnya yang menurut sebahagian
dari saudara kita dipungkiri kebenarannya.
Buku yang diberi judul “Kenalilah Akidahmu 2”. Pada akhirnya adalah
kewajiban bagi kita untuk selalu menyeru dan menyeru atas mereka siapapun
mereka selama mereka keturunan Adam as untuk terus mengenal indahnya
keagungan islam sebagai akhlaq, pedoman hidup dan aqidah. wallahu a’lam.
Dengan segala kerendahan hati, saya berharap agar kehadiran buku ini turut
serta memperkaya khazanah keislaman kita.
Walillahitaufiq,
(Habib Munzir Almusawa)