Social Icons

h

Pages

Selasa, 23 Juli 2013

Sorban dan imamah bukan sunnah tapi adat orang arab saja

SORBAN DAN IMAMAH BUKAN SUNNAH TAPI ADAT ORANG ARAB
SAJA


Saya jawab secara singkat saja, ketahuilah bahwa sorban itu bukan adat orang arab saja, tapi
sunnah Nabi saw, Rasulullah saw memakai surban.
Mereka itu mengatakan tidak ada haditsnya menunjukkan betapa rendahnya pemahaman
mereka akan syariah dan hadits
a. Dari Amr bin Umayyah ra dari ayahnya berkata : Kulihat Rasulullah saw mengusap
surbannya dan kedua khuffnya (Shahih Bukhari Bab Wudhu, Al Mash alalKhuffain).
b. Dari Ibnul Mughirah ra, dari ayahnya, bahwa Rasulullah saw mengusap kedua khuffnya,
dan depan wajahnya, dan atas surbannya (Shahih Muslim Bab Thaharah)
c. Para sahabat sujud diatas Surban dan kopyahnya dan kedua tangan mereka
disembunyikan dikain lengan bajunya (menyentuh bumi namun kedua telapak tangan
mereka beralaskan bajunya karena bumi sangat panas untuk disentuh). saat cuaca sangat
panas. (Shahih Bukhari Bab Shalat).
d. Rasulullah saw membasuh surbannya (tanpa membukanya saat wudhu) lalu mengusap
kedua khuff nya (Shahih Muslim Bab Thaharah)
Dan masih belasan hadits shahih meriwayatkan tentang surban ini, cukuplah hadits Nabi
saw : “Barangsiapa yang tak menyukai sunnahku maka ia bukan golonganku” (Shahih
Bukhari).

Silahkan bantah sunnah Nabi saw, dan itu tanda keluarnya mereka dari ummat Nabi saw.
Imam Syafii mengeluarkan fatwa bila seorang muslim menghina sunnah maka hukumnya
kufur. Wallahu a’lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 

Sample text

Sample Text

Sample Text

Bismillahirahman rahim, segala puji bagi Allah Azza Wa Jalla, Tuhan seru
sekalian alam yang menyeru sekalian hati hamba-Nya untuk selalu turut serta dalam
samudera makrifat hingga tenggelam dalam kecintaan kepada-Nya. Shalawat
serta salam atas Al-Mustafa Sayyidina Muhammad saw jadilah abadi padanya,
keluarganya dan seluruh sahabatnya.
Telah banyak permintaan dari saudara-saudari kita untuk membahas lebih
lanjut seputar permasalahan khilafiyah semacam kegiatan Maulid, Tahlil, Ziarah
Kubur, Dzikir, Yassin dan beberapa hal ubudiyah lainnya yang menurut sebahagian
dari saudara kita dipungkiri kebenarannya.
Buku yang diberi judul “Kenalilah Akidahmu 2”. Pada akhirnya adalah
kewajiban bagi kita untuk selalu menyeru dan menyeru atas mereka siapapun
mereka selama mereka keturunan Adam as untuk terus mengenal indahnya
keagungan islam sebagai akhlaq, pedoman hidup dan aqidah. wallahu a’lam.
Dengan segala kerendahan hati, saya berharap agar kehadiran buku ini turut
serta memperkaya khazanah keislaman kita.
Walillahitaufiq,
(Habib Munzir Almusawa)